December 05, 2012

Karena Aku Wanita




Karena aku seorang wanita, aku mencintaimu dengan kesederhanaan yang sempurna.


Mengukir seksama namamu dalam proposal masa dépanku pada Tuhan






Karena aku seorang wanita, aku menerimamu dengan pemakluman yang damai.


Atas tiap kesalahan yang beruntun, debat-debat menyebalkan yang ku nikmati ciptanya, atau tingkahmu yang suka berulah kata lalu berakhir sunyi ketika benar adanya.






Karena aku seorang wanita, aku menegaskan seriusku karena ini bukan lagi permainan anak kemarin sore.






Karena aku seorang wanita, aku mudah rapuh karena perasaan.


Sekuat apapun aku mencoba, luka ini tetap menganga.


Aku ingin bertahan, tapi percayaku mulai tak ada.


Aku ingin pergi tapi kau selalu saja menahanku untuk tetap menepi


Aku sudah letih, mulai memasrahkan semua pada keadaan


tapi perasaanku tetap berkata, tidak, aku harus bertahan.






Karena aku seorang wanita yang mencintaimu wahai pria. Hargai hatiku.










November 2012

Cakap


Aku ingin bisa menulis tentangku sendiri, tanpa harus khawatir perasaan orang lain, tanpa harus berpikir ratusan kali dampak buruknya ke depan, tanpa harus takut jadi olokan nantinya. Aku ingin bisa menulis tentangku secara jelas, bersuara lantang hingga pikuk sana sini, aku ingin bicara dengan caraku sendiri. Memutuskan keputusan sesuai dengan mauku. Bukan karena desakan disini, disana.. bukan ikut kemana arus membawaku pulang, bukan karena aku hanya mencari tempat untuk tertawa, aku juga ingin bisa belajar menangis, tanpa harus meminta maaf karena aku terlalu berhati-hati dan jadi lambat. Aku terus mencari bayang yang sama denganku, hanya karena aku takut terluka. Aku selalu hidup di imajinasiku. Karena takut akan kenyataan yang tak sesuai mauku. Aku selalu berjalan menunduk, karena aku takut berpapasan dengan yang ku kenal, aku tak punya suara untuk jadi aktif. Karena aku berharap bukan aku yang memulai sebuah percakapan. Terkadang aku terjebak dalam naifku, aku ingin pengertian yang sama seperti yang ku lakukan. Aku jadi seperti penuntut kesempurnaan, lalu orang-orang berpikir bahwa aku keterlaluan. Padahal aku hanya mencari yang membuat nyaman, bukan untuk permainan. Aku pikir, kelembutan itu bukan hanya milik wanita. Yang suka tersenyum duluan di pagi bukan hanya mentari, yang merekah bukan hanya bunga, yang menenangkan dan jadi bahasa bukan hanya musik. aku ingin itu kamu. Aku ingin kamu yang bisa mengusir takutku... ketakutan yang ku tahu tidak akan terjadi sekarang, tapi masih saja aku larut didalamnya. Aku asing di duniaku, aku amnesia identitasku, bahagiaku, sedihku, cintaku, semuanya. Kapan kau datang?

October 14, 2012

Tuan Yang Terhormat


Ayah, aku ingin bercerita tentang masa yang dulu pernah ku habiskan utuh denganmu. Yang tanpa harus ku bagi dengan tembok-tembok kesibukan yang kini kujalani. Ayah, tiap pagi aku membuka mata, kau ada dengan hentakan ala militer membangunkan kami. Ayah, aku dulu pernah kesal saat harus bangun dengan perasan terkejut, tapi aku tak bisa lama-lama marah. Ku pikir cintaku padamu terlalu tak berbatas sehingga saat kesal muncul, mereka hanya jadi bias semata.


Ayah, dulu saat hari masih biru dan dingin, kita bersama berlari. Kau selalu mendahuluiku, meminta ijin untuk sendiri berlari. Aku mengiyakan, tapi di tikungan selanjutnya, kulihat kau diam menunggu. Menatapku, menggodaku dengan candamu yang kadang butuh waktu beberapa saat untuk buatku tertawa. Selalu begitu, Ayah, sejauh apapun kau melangkah, kau tak pernah jauh-jauh meninggalkanku.


Ayah, kita selalu bersama.. Ayah selalu menyemangatiku di saat aku jatuh, takut dan terluka. Ayah selalu hadir memberi aku panutan, bahwa manusia tidak akan dan tak boleh berhenti berusaha selagi dia hidup. Ayah selalu bilang, untuk menjadi orang yang lebih dari Ayah, sehingga di kemudian hari, aku takkan terus bersedih. Ayah, memilikimu adalah kelebihan terindah yang Tuhan berikan. Untuk apa aku harus bersedih, kalau aku memilikimu.


Ayah, ada banyak kisah yang terurai di catatan kehidupanku, terutama di saat aku mulai belajar hidup sebagai asing di tempat yang baru. Mungkin beberapa memori tak teringat dimakan masa, tapi Ayah selalu hadir mengimbangkan hal yang tak seimbang. Ayah selalu tiba tepat waktu. Ayah yang selalu menjawab semua keingintahuanku yang terkadang overlimit, sampai akhirnya kini, aku mampu menjawab yang ingin ku tahu sendiri.


Ayah yang selalu bilang untuk menggali potensiku dimanapun, berteman dengan siapapun, dan ambil semua sisi positif yang mereka punya lalu terapkan hal tersebut untuk menata diri. Ayah yang selalu mengarahkanku untuk lurus, meski aku juga pernah sedikit pergi dari arahan, lalu kembali karena menyesal. Ayah tetap saja memaklumi dan menerimaku pulang dengan senyuman. Bermilyaran pemakluman atas semua kejadian yang pernah terjadi dalam hidup kita. Ayah bilang itu pelajaran, sudah semestinya setiap insan memantapkan pada diri sendiri, bahwa kesalahan masa lalu harus jadi cambuk kemajuan untuk masa depan.


Ayah, ketika esok mulai menjelang, tetaplah sehat dan bahagia. Tetaplah menjadi seorang optimis yang selalu menulis fakta sebagai akar pemikiran. Ayah yang selalu menanamkan demokratisasi di tiap pembicaraan dan perencanaan pengambilan keputusan bersama. Ayah yang selalu minta dibuatkan teh panas di tiap senja. Ayah yang kuat meski derita menginjak tengkuk kita. Ayah yang memberiku nama penyair favoritnya. Aku tak tahu ekspektasi apa yang hendak Ayah tanamkan atas kelahiranku. Tapi aku berjanji untuk menghasilkan karya atas kerasnya karsa yang bisa membuatmu bangga.






Ayah, aku ingin belajar banyak, mohon ijinmu.


September 30, 2012

September 13, 2012

Percakapan Mereka


" Biarlah suka itu tak perlu dihasut tumbuhnya
tak perlu dicomblangkan inginnya
tak usah dipaksa menerima cepat
walau kata itu diperhalus dengan 'mencoba saja dahulu' "

" Tapi dari coba-coba itu, kau bisa menimbang kadar rasa yang kau tanam, bukan?
Kau jadi tahu beda makna serius dan main-main saja. Mana yang bisa kau tata di masa depan, mana yang hanya jadi pelajaran. "

" Jika perasaan hanya jadi ajang percobaan, apakah tulus yang hadir nanti dapat dikatakan tulus yang sebenarnya? "

" Jangan berpikir rumit. Buatlah hal ini jadi sesederhana mungkin.Ini tak seruwet yang kau pikirkan saat sudah praktek di lapangan. Hidup hanya sekali, Kawan. Apalah guna membahas hal yang pasti hanya bisa dijawab oleh waktu? Sedang kita belum sampai di konklusi atas kehidupan. Ini proses. Dan setiap proses butuh waktu sebagai penuntas pertanyaan. "

" Benar. "

" Baiklah, ayo minum dulu kopi kita. Ah, hari yang indah untuk menyambut turunnya sukacita.
Tapi kawan, tumben sekali kau bertanya hal macam itu? Yang ku tahu, kau tak peduli segala hal mengenai perasaan. Bukankah kau bilang hatimu sudah mati?
Membusuk karena penyakit menahun yang selalu datang di saat perpisahan jadi akhir dari satu pemikiran.. "

" Meskipun hatiku sudah mati, tapi bukan dengan logikaku, kan?
Aku hanya mencoba berpikir dari sisi yang berbeda saja, bukan merumitkan keadaan sebenarnya..
tapi untuk yang terbaik, mengapa banyak yang mau coba-coba? "

" Oh, baiklah... Kita tunda sejenak pembicaraan ini sampai gulir waktu memuaskanmu dengan jawaban, Kawan... Ayo nikmati saja kopimu. Sekarang duduk diam dan hentikan sekejap cabang-cabang pertanyaan di kepalamu menumbuh. Mari nikmati pagi. "

Empat Pagi

mengenangmu bisa jadi aktivitas menjemukan bagiku
mengingat perihal kepastian-kepastian akan perjanjian yang masih tabu terangkat ke permukaan
Di imajinasiku
kau tampak redup-terang
seperti yang ada di ufuk pukul empat pagi
titik yang berkerlip-kerlip

saat ini aku sendiri
di tepian jalan panjang tak bertuan
menunggu datangmu...
Bosan.
Sayang, samar aromamu bahkan tak menggelitik hidungku

Jemu
tapi aku butuh dan tak mampu
tepiskan pesonamu.
Cepatlah datang.


*Awal Bulan September

August 26, 2012

Seperti Inilah Sekarang


Ku lihat langit membuka luas pelukannya ke arahku
Berbisik bahwa segala hal akan baik-baik saja
Tidak ada yang harus aku gentarkan
Tidak ada yang harus tersakiti dan disakiti.
Kalau relung masih belum sembuh juga atas apa yang sudah terjadi,
Berarti memang malam harus turun agar rindu bisa merayap sedikit dicelah-celah luka yang membusuk
sesegera mungkin. Secepat oksigen berubah jadi karbondioksida saat respirasi.

Hatiku jadi terbungkus malam
Dingin tapi tenang.
Tenang tapi kosong.
Kaku karena dimakan wangsa.

June - August '12

August 25, 2012

Opini dan Saran

Terlalu rapuh, lemah tersirat
kuat yang ditampakkan
cuma sekedar tameng anti infeksi
Sebenarnya bimbang
pikiran bercabang
peluh penuh di tangan, kaki, dan badan
tapi bukan untuk umum.

Beberapa waktu suka diam meratap
memang sedikit mengeluh
makin tua makin jarang
cuma iri selalu menerobos masuk hati
dan itu sukar diatur
ya, masih belajar.
Pada nantinya kau akan sadar bahwa
Hidup adalah ujian akhir nasional
usahakan dapat nilai terbaik dengan usaha sendiri
karena di hari kelulusan
kalau lulus,
Tuhan datang membuka gerbang masa kekal yang jauh lebih baik
tak terprediksi sebelumnya.

Aug 25 '12

Sahabat

Maaf karena aku tak bisa menguatkanmu
via tatap muka
hanyalah kata,
perban tuk balut luka menganga
mu.

Sobat,
bertahun kita bersorak
mengangkat tinggi tangan
sama-sama
mrngukur tinggi langit
di dalam pencapaian mimpi serta tujuan
Hari ini aku lihat kau menngis sesegukan
menahan perih
yang berhambur
berebutan keluar dari mulut
ucapanmu jadi terbata..
hanya airmata yang jadi penjelas ku
tentang apayang terjadi
Beribu kalimat penguat rasanya tak mampu 
tuk lenyapkan kelabu secepat mentari memecahnya

Pagi masih jauh.

tapi bukan berarti kau tetap harus terpaku pada jalan yang lemah
Bangkit, kawan!
aku disini hadir
meski tak secara langsung
membasuh tangismu
ijinkan cintakulah yang akan menuntun mentari tiba lebih cepat
agar kau kembali berpendar
sebagaimana yang ku kenal.

Aug 24 '12

August 12, 2012

Golden Eyes

I run through the rain
one night
calling your name
moaning
but
you don't appear
don't respond
don't answer

I hear everybody
call my name to go home
they said ;
you won't come back anymore

tell me the truth
that everything is a lie
some people tried to separate us
they hate your sweet manner, they hate your cute appearance
because they don't know
what the meaning of friendship between human and a kitten is.
they are loner and coward.
they are pathetic neither their lives.
they don't have any friend.
they don't know how beautiful life if we can make friend each other.
they don't know how God will give them the punishment.

we belong together, my golden eyes.
we belong together my brown-white hair.
we belong together, dear my little boy :)

love you my unchangeable pet. the first and the last.

August 09, 2012

Bahagia bersama Tuhan

aku percaya Tuhan selalu punya rahasia di tiap anugerah yang Dia berikan. baik berupa teguran, ujian atau apapun itu. itu pasti yang terbaik, ada rahasia indah di balik hal itu. Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk ciptaanNya yang percaya. aku yakin Tuhan pasti menguatkan aku di tiap kesedihan dan mengingatkan aku untuk tidak berlebihan saat bahagia. aku percaya itu. terutama saat sekarang, saat aku sedang diuji seberapa kuatnya aku dengan hal-hal ini. aku bahagia dengan segala hal meskipun itu datang berupa luka. Ya, Tuhan itu baik. Tuhan itu adalah satu-satunya yang akan menemani aku dan tidak akan meninggalkan aku. suatu hari, ada saat dimana aku tersesat jauh dan tak tahu arah kembali, tapi Tuhan menuntunku pulang dan berkata padaku bahwa semua hal akan baik-baik saja. semua hal akan berlalu, apapun itu, mau buruk atau tidak, semua itu pasti berlalu. jadi harus kuat kalau jadi orang, jangan cengeng. itu janjiku di usia duapuluh ini. aku harus lebih kuat. 

kali ini, mungkin ini akan jadi masalah yang pelik, feeling dan perhitunganku mengatakan hal itu. tapi semua ini akan berlalu, aku yakin. aku merasa bahwa nantinya, kalu aku sudah tidak bisa bertahan, ya karena aku hanyalah manusia biasa, Tuhan pasti datang membantuku berdiri lagi. aku yakin itu. jadi jangan takut.

perasaanku, dengan sifat seperti ini, aku cepat sekali tersinggung dan terluka. tapi Tuhan pasti menguatkan dan menyembuhkan lukakau dengan cara mengingatkan aku. setiap orang melakukan segala sesuatunya karena ada alasannya. kenapa mereka melukai, dilukai, mebahagiakan, dibahagiakan, ditinggal, meninggalkan, atau apapaun itu, Tuhan memberikan yang terbaik, pasti.

kadang dalam keadaan seperti ini, aku jadi rindu Opa yang sekarang ada di surga.. dia begitu mencintai Tuhan. Tuhannya. tapi meskipun kami berbeda, dia selalu menanamkan bahwa semua agama itu baik dan tidak akan ada yang menjerumuskan ke hal yang buruk. Opa selalu bilang begitu. Opaku yang terhebat. orang paling damai sedunia.. Tuhan mengirimkan dia untuk memberikanku pelajatran, kalau jadi manusia, jangan jahat, jangan menyakiti oranglain, Tuhan tahu yang terbaik. dan Opa, kau yang terbaik.

ada banyak hal yang sudah terjadi di hidupku. dari sakit yang membuatku tahu, bahwa hal yang berlebihan itu tidak boleh, dan semua kejadian-kejadian yang makin membuatku dewasa dan percaya Kuasa Tuhan yang begitu mutlak. Terimakasih Tuhan...

sejak saat itulah, aku mulai percaya, kalau ingin menjadi kuat, hal yang paling ampuh adalah dengan menguatkan oranglain dahulu. itu benar-benar terbukti. Kan, Tuhan tahu yang terbaik.

mungkin aku belum siap dengan beberapa kehilangan yang mungkin akan terjadi di depannya. yah, masa depan bisa dirancang, tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, karena masa depan juga adalah tempat kumpulan harapan, ekspektasi, perkiraan, pokoknya hal yang dianggap pasti tapi sebenarnya ada beberapa hal dari unsur tersebut yang tak bisa kita atur. itu Kuasa Tuhan. Tuhan Yang Maha Mengetahui.

oh, aku jadi berkelakar panjang :D tapi begitu banyak hal yang sekarang ku syukuri, padahal dulu begitu ku benci. tapi sejak Tuhan mulai jadi penuntunku, aku tak pernah lagi begitu. aku tak lagi takut, takutku hilang pelan-pelan... 
Tuhanku..

semua hal baik yang bahagia ataupun sedih, itu akan berlalu. jadi tetaplah kuat dan bersinar :) salam positive thinking <3

August 08, 2012

Bukan


Jangan datang padaku,
karena aku bukan titik dari kalimat-kalimatmu.
bukan layar di kapalmu.
bukan sel dalam jaringan tubuhmu.
bukan rem dari sepedamu.
bukan sandaran bagi lelahmu.
bukan angka 12 di jammu.
bukan air penghapus dahaga.
bukan bintang di langit malammu.
bukan tinta dalam penamu.
bukan benang dari bajumu.
bukan bunga di nirwana.
bukan cahaya di gelapmu.
bukan pelipur dalam laramu.
Bukan. Bukan. Bukan.
aku bukan kesempurnaan yang kau tunggu.
aku bukan apa yang kau pikirkan. aku bukan
Bukan.
Jadi jangan datang kepadaku.




May 16, 2012

Pria(ku)


Bukanlah kehadiran penuh yang ku pinta, tapi hanya bukti nyata dari deretan kata yang tlah terukir di kepala.

Bukanlah sebongkah emas yang ku pinta, tapi hanya cermin agar bisa saling mengingatkan utk koreksi diri. 

Bukanlah kemegahan yang ku pinta, tapi kesederhanaan untuk jadi dasar naluri. 

Bukanlah ahli yang ku pinta, tapi hanya abdi setia, pelantun nada penenang jiwa. 

Bukanlah seorang elok yang ku ingini, tapi hanya imam pembawa lentera, penerang jalanku 

sampai akhir perjalanan ini.

Gila



Risau menunggu


badai menghempasmu


pergi


dari kepalaku.


Semua hal jadi timpang,


jalan jadi pincang.


Tiba-tiba bisa girang


Tiba-tiba berubah berang


Rusuh di semua jalinan produksi suara


sebut namamu saja


disana, disini


Kau fokus utama.






Pernah ambil pisau


hendak cabik-cabik rasa ini


tapi kau selalu saja berhasil buatku


kalah telak.


Luluh.


Rapuh tak kunjung sembuh.






Benci aku padamu. Tapi aku cuma bisa temukan bahagia saat bersamamu.






Aku kembali jadi gila


Gilaimu.

Teruntuk Thumbelina (Part II)



Gadis kecil tertunduk sedih, menatap kosong keranjang bunganya. Perasaannya campur aduk antara benci, muak, lelah, ingin berhenti, berteriak, tapi sayang tak bisa. Masa lalu turun deras seperti hujan di antara sela rambut ikalnya. Menambah suasana abu perasaan gadis kecil berwajah sendu. Bunga di keranjangnya nampak berwarna cerah bersahabat tapi kalau diamati baik-baik, semua sudah layu. Layu dari dalam, perlahan dimakan diam. Dunianya luas tak terjamah. Angka dan huruf silih berganti berlari di atas bayangan, bernyanyi random dengan suara yang dihapal di luar kepala dan selalu membuat bergetar tiap syaraf tubuh. Mimik dan bahasa tubuh, memori itu berputar terus di kepala. Bekerja keras mencari segala makna dari hal itu tapi tak pernah ada jawaban yang pasti. Gadis kecil pernah coba berlari untuk mencari kunci dari jawaban ini, tapi setan-setan terlalu banyak lalu bergerombol, menyeret tubuhnya dengan kasar agar kembali ke posisi menatap bunga-bunga layu terus-terusan. Gadis kecil tak bisa berkutik, kaki dan tangan terikat perasaan sendiri dan ingatan kembali dibayang-dibayangi kerinduan tak terbendung, tak pernah tersampaikan.


Gadis kecil jadi galau. Gadis kecilku yang wajahnya seperti berlian, yang tawanya renyah seperti wafer cokelat yang mahal harganya, yang rapih dan tertata tulisannya, gadis kecilku yang cantik tapi selalu bersembunyi di balik kelabu, Thumbelina.


June 9, 2012

Aku takut bila malam datang


Aku takut bila malam datang


karena rinduku akan jadi beribu kali lipat menjelma nyata


dan perlahan membunuhku.


Aku takut bila malam datang


aku jadi rindu untuk kembali


ke masa lalu


tak mau pulang. tak mau jadi nyata.


Aku takut bila malam datang tanpa bintang


langit jadi begitu bersih dan terang


kemudian sepiku menjadi-jadi


mencemooh aku


yang tak bisa bertahan hanya untuk beberapa saat


sampai pagi menjelang.










untuk yang sangat ku rindukan.






May 26, 2012

Yang Ke Lima


Jemaah datang berlari


menembus batas


melompati dinding-dinding tinggi berlapis baja


mengarungi riuh-riuh ombak, berjuta kubik air di lautan


sawah-sawah ditinggalkan


nafsu duniawi diharamkan


Lepas dari setan.


sepanjang jalan hanya pujian Tuhan diucapkan






Sesampai sana,


berdesak-desak datang ke pusat rumah Tuhan


berlomba capai dan sentuh meski hanya sekali sentuhan di tembok hitam


Menangis


bersujud syukur, bersimpuh mohon segala


minta ampun.


Berkali terucap,


" Yaa Tuhan, aku rindu padaMu "






May 24, 2012

Kekasihku, Tenanglah



Tak apa,

jangan takut

Aku menerimamu sebagaimana malam membiarkan bulan datang sesuka hati meski kadang hanya nampak sekejap saja dan redup cahyanya terbalut arak-arak awan.

Tak usah kecewa hanya karena kau tak bisa membahagiakanku tepat waktu.

Kau tetaplah nomer satu di hatiku, tak ada yang lain

berpijar tak kenal padam

pendarnya tembus sampai sejagat bima sakti.

Bahkan sampai semua rasi bintang di atas sana

berlomba membentuk namamu, Kasih.


Sudah, jangan bersedih lagi

Dengar,

beribu bunga mekar di sekitarku, tetaplah kau yang penuhi bayang mataku. Kau yang paling berwarna

terutama saat tertawa. Begitu mempesona.

Waktu berhenti sesaat untuk mengabadikan lembutnya pribadimu.

Pribadi kesukaanku.


Kembali cerialah, berkilau seindah kau yang biasa

yang selalu kuatkan aku dengan candu candamu, yang selalu tepiskan laraku

yang matikan amarahku

yang memberitahuku untuk berhenti sejenak kala ego memuncak di kepala


Oh, manisku..

Kau terindah, sesempurna mentari di awal musim semi.


Aku mencintaimu.



teruntuk Kau yang selalu bersedih karena merasa tak pernah sanggup membahagiakan kami. itu hanya imajinasimu. memilikimu adalah kebahagiaan terindah. jadi kekasihku, tenanglah.

Sore di Akhir Juni


Doa jadi udara lafal yang dihirup


kala oranye menggelayut mesra pada langit


tak beranjak.


Perhatikan mawar dan melati ditabur dari utara ke selatan


Ku dengar ucapan selamat tinggal kepada yang sudah berjalan menembus masa


-kepada yang menutup langkah terlebih dahulu-. Sore jadi saksi kisah atas kisah apa saja, yang awalnya ku pikir itu luka, nyatanya bukan,


itulah manis yang mengecap kekal atas sebuah kehilangan,


indah yang akan selalu terpampang teguh, jauh di alam bawah sadar.


Lalu sebuah pertanyaan datang,


Definisi hubungan antara bahagia saat keadaan terpuruk, ditinggal pergi yang terkasih, itu apa?


Menggali, menelusuk jauh di dasar pemikiran..


Sambil tersenyum, buku Yassin terjemahan itu menjawab


Bahwasanya definisi paling tepat tentang Bahagia, hanya Dia yang punya kuasa.

bercerita dengan angin


di tengah siang penuh gelora angin dari timur ke barat,


aku berandai.


andai saja aku bisa cepat mewujudkan apa yang selama ini ada dalam pikirku,


andai aku bisa menang cepat dari ketakutanku.


andai aku bisa meraih venus yang memang sudah seharusnya ku ambil, karena itu milikku.


andai aku tak jadi si peragu, andai aku jadi kamu.


aku salah?






andai aku bisa membuatmu mengerti agar tetap menunggu sedikit lagi saja


andai aku punya tongkat sihir untuk atur sabarmu


andai


kucing bukan jadi si Pemalas yang suka tidur dua per tiga bagian dari satu hari.


andai apatis bisa sedikit diubah karena perhatian.






andai..


resahmu bisa cepat ku sadari, ku peluk, ku hangatkan dengan setia tak berujung yang sudah lamaku persiapkan untuk menyambut hadirmu.


andai siang ini, tak pernah ada..


aku mungkin takkan mengenal


Rindu.

Musim Semi







kamu pernah bilang bahwa musim semi adalah waktu kesukaanmu. bunga bermekaran kemerahan, malu-malu menyambut mentari yang sinarnya berlari di sepanjang hari. semilir angin membawa aroma parfum berbeda, katamu itu menenangkan. tapi dengan hanya melihatmu saja, itu hal yang jauh menyenangkan untukku.






Tawamu yang renyah dan hangat jiwa yang berderai, rapuhkan dinding-dinding es di hatiku. Sendiri bukan lagi nama samaran, atau mahkota yang ku pamerkan pada khalayak umum lagi. Sekarang tingkahku jadi seperti pencuri.. mencuri untuk menatapmu diam-diam, mendengar dan memperhatikan tiap nada suara serta tindak-tandukmu yang menggemaskanku. Memalukan. Tapi aku menyukainya. Aku ingin mencurimu dari dunia.






aku melintas menengadah di bawah mekar kelopak sakura. angin bertiup lembut menerbangkan rambutku. saat ku turunkan pandangan, di ujung sana kamu tersenyum, pamerkan lesung pipi seraya melambaikan tangan. matamu jadi seperti pelangi : melengkung dan sorotkan pancaran indahnya..






dan kamu segera berlari ke arahku. hatiku, jadi tak menentu..


terlalu naif jika aku tepiskan, bahwa kaulah yang ku pilih


kaulah mekar yang kunanti, cerah yang ku cari.






April - Juli 12

Rindu



Rinduku terlahir bukan untuk kau tahu,

bukan untuk kau mengerti.

Rindu hanya jadi hening yang dipendam

relung

disegel beribu mantra

atas sebuah kesadaran

aku memang tak bisa.


Andai saja rindu bisa jadi gelembung balon sabun, mainan anak-anak itu,

akan ku biarkan menghilang satu demi satu wujudnya, pelan-pelan,

karena tak kuat berpadu dengan udara.


Rindu adalah belenggu tanda pasrah

Persimpangan antara menikmati apa adanya atau menjauhi hingga tak ada jejak kembali


Rindu diam-diam ku yang malang,

kau tak pernah tersampaikan

tak pernah dapat balasan

selalu salah sasaran.


July '12

Sindrom Kupu-Kupu







Memang kamu bukan sebaik ekspektasi akan sosok yang ku idam-idamkan,


tapi kehadiranmu melengkapi kebahagiaanku yang kadang pergi


tergantung kemana angin menuntun emosional menapak jalan.


Kamu mengisi waktuku dengan semu dan kulum senyum malu akibat ucapan atau tingkahmu


yang tak terkira.






Cukup aku saja yang tahu


apa rasanya tidur tanpa bisa menutup mata


Lelah, tapi tak bisa berhenti berpikir


Obrak abrik isi pikiran


terdalam


sampai panas dahi


mengalahkan sisi-sisi kulkas tempo dulu.






Biarkan aku saja yang mengerti,


bahwa mengajakmu bicara hal tak penting itu hanyalah kamuflase agar bisa sedikit lebih lama


menikmati sorot cokelat muda dari matamu yang tak pernah bisa menatapku lama.


Menggambar wajahmu di antara populasi kejora


Absurd yang menggembirakan.






Juni 2012

pulang







Aku gunakan bahasa untuk meruntuhkan kegelapan


dari sebuah selimut tebal akan sepi,


Gerbang pertemuan yang lama tak dibuka.






Coba tepikan egoku untuk menahan rindu


yang setiap waktu bisa saja berubah jadi amarah






Karena kadang, waktu membuat kita hilang ingatan


akan segala yang dulu pernah jadi si nomor satu.






Selamat kembali pulang...

Pengorbanan



Salah apa kalau aku begitu mengagumimu, mencinta kamu. Salahkah bila aku benar-benar ingin jadi nektar saat kau terbang dengan sayap elok nan penuh warna sebagai seekor kupu". Siapapun ku yakin pernah merasa cinta, cinta yang mungkin bagimu tak sesempurna Tuhan menciptakan jagat raya dan seisinya. Aku memang tidak bisa memenuhi tiap langkahmu dengan kebahagiaan 100%, tapi setidaknya hargailah pengorbananku selama ini. Aku berjuang untuk mempertahankan rasaku, rasa yang saat kau bahagia terus kau elu"kan, rasa yang kau hina saat kita sekarat dikalahkan keadaan. Bertahanlah untuk tetap bersamaku, mengenggam tangan melewati lembah tak bertuan dengan tebing" curam yang senantiasa dapat longsor setiap waktu. Jangan takut dan membuatku jadi pihak yang disalahkan saat inginmu tak jadi nyata. Hei, aku juga tak mau jadi begini. Mengertilah, aku selalu ingin membahagiakanmu. Aku selalu menunggu wajahmu yang ceria menyambutku pulang, langsung hilang semua peluhku, tapi itu dulu. Saat kau belum tahu kalau dunia kini berasaskan hukum hutan rimba dengan materialisme sebagai senjatanya.




Juni '12

Segalaku







untuk apa kita bersama jika percaya bukanlah dasar atas kaitan ini


bahwa bintang hadir hanya sebagai penghias langit-langit kamarmu saja


tidak datang sebagai lentera agar tak lagi kau terjerembab pada kesalahan atas gelap di masa lalu


aku datang dalam hidupmu,


bukan sebagai pelengkap kehidupanmu


tanpa aku, kau akan tetap utuh tak terpatahkan


aku disini karena memang aku membutuhkanmu ada di sisiku.






ucapkanlah kata yang baik, jangan buat perpisahan hadir sebagai tanda titik dalam kalimat-kalimatmu.






rinduku hadir dari hati, meluap-bergelora adanya.. hanya untukmu, yang teristimewa.






maka dari itu,


karena mencintaimu aku jadi tak kenal lagi dingin akan sepi


tak kenal panas membakar raga itu bagaimana


tak tahu hancur digilas jaman rasanya apa






aku tak butuh mesin waktu, untuk mengulang atau memperlambat waktu bersamamu


karena dari hari ke hari, bersamamu aku temukan arti bahagia


kau yang jadi segalaku.

Berlayar




turunkan jangkar sekarang!


biar kita bisa berlabuh,


secepatnya.


asal aku bisa sembunyi dari


terjangan malam


yang menghunus.






baca yang mana rasi bintang


penunjuk arah pulang!


putar kendali, jangan sampai tertabrak karang


karena aku ingin utuh, saat pulang.






Oh, layar kapal ini sudah usang, warnanya putih kekuningan


tak pernah jadi perhatian


tapi tiang-tiangnya masih kuat tegak dihantam jaman.






sudah ku bilang berlayar yang benar!


kau, kau dan kau...!


jangan lupa biarkan meriam selalu dalam keadaan siap


karena sewaktu-waktu musuh bisa saja datang


menghancurkan pelayaran kita..







Sebuah Cerita



Pernah keluh jadi topik utama dalam aksara lisan yang terangkai

Amarah akan sukarnya menerima realita jadi jawaban tiap tindakan yang ujung-ujungnya jadi penyesalan dalam

Kekecewaan buat jarak sedalam lembah antar kerabat hanya karena perkara sepele

Lari dari realita pada dosa-dosa dan menganggap itu sudah biasa


Tersentak ditegur suatu kala

tersadar diri bukan siapa-siapa

buka mata, semua hal ternyata punya muasal

semakin dirunut dan dijabarkan dengan segala ilmu

hanya ada Satu jawaban ; Tuhan

dengan kuasaNya yang mutlak dan segala.

Februari







Singgalah sebentar dihatiku, yang terindah.


Bertahun – tahun telah ku nanti dirimu


ku tunggu saat dimana ku bisa bercengkrama bawah kolong langit atas bukit daffodil bersamamu.


Saat aku bisa menyentuh hatimu


Memeluk tak hanya ragamu


Miliki tak hanya kasihmu


Mengerti tak hanya tawamu


Merasa tak hanya lembutmu


Menerima semua tentangmu ...






Singgah sekejap saja, kejora.


Telah beribu – ribu senja ku jalani untuk menantimu


Percayakan hatimu untukku


maka kan ku kekalkan hatiku hanya untukmu,


Keabadian.






February 6 2011

Mejikuhibiniu





Tarian tawa di bulan sepuluh


Tahun ini




ku harap bukan rintihan lagi, tapi rinai


dari hujan yang berakhir


senyum langit terbalik


warna-warni.


Terang itu,


ku kira t’lah jadi hadiah terindah


Terang dari bentuk hatiku yang menyatu


meski berkali remuk-hancur-belur, kanan-kiri-atas-bawah.


tanda Sang Pengasih dan kuasa cintaNya.






Denting Piano – Petikan Harpa – Gesekan Biola – Kecupan Panjang Flute- menggoda aku pelan


merajuk aku


berdansa bersama Tawa.


Riuh klasik aryanya sampai ke Orion


dan bayangmu masih sekekal dulu.







Aku, si malu merah


bernyanyi di perbatasan Semi dan Salju.


Di kala Oktoberku yang bergelora


datang membawa buket himawari dengan sunshine


di balik punggungnya,


si pembuat Tawa. :D

Pekat (Gaza)







mereka pikir kami mereka


Mereka pikir kami adalah sekutu yang punya rasa sama


satu pandangan dalam kepulan asap hitam penghancur ini balad


Mereka pikir mereka adalah Sang Maha Kuat,


semena hempaskan tangan-tangan mereka di atas tanah kering


depan kepala anak-anak tak berdaya yang kosong matanya


Mereka yang mengaku punya segala


miliki dunia dengan senjata, permainan pikiran dan tipu mata ala pesulap.


Mereka yang mengutuk sebuah langit barat dengan kebohongan tak berujung


menyenandungkan syair serdadu hijau, namun nyatanya hitam pekat


Seperti belerang yang beranak-pinak dalam protein






bukan Kawan,


Semburat merah di ujung sana bukanlah nyala lembayung


atau kembang api perayaan bebas di Gaza.


Itu pesta darah.


Ya, darah Kawanku.


Mereka yang dikurung dalam kandang sendiri


oleh mereka


yang menganggap dirinya Adidaya.







Sunday, February 20, 2011

Masa







Berbeda,


penentuan arah dalam memilih kasihNya.


Mengapa ?


Serinai hujan di tempatku, tak sama dengan udaramu.


Aku cinta.


meski rindu yang terbatas masa, wajah tak bergambar dan


hanya rentetan deskripsi dari mulut ke mulut.


Pria lembut kesayanganku telah bercerita


dalam setia tak berujungna,


dari sumpah di bawah altar rumah Tuhanmu


sampai keabadian menutup pijar sorot matanya kemarin petang.


Dan bundaku yang seakan dari matanya, ku lihat


dirimu dan cinta abadi yang dijaga kabut pegunungan Waling,


tempatku yang merindu ungu.


Aku sayangi dari hati dengan penuh rasa cinta.


Selamat tidur selamanya Wanita dan Pria kabutku ..


hatiku penuh untuk cintai mu.






Sunday, February 20, 2011

AKU



Mungkin sempat bibirku kelu untuk sampaikan cinta padamu. Dan mungkin sempat tanganku beku untuk sekadar membelai rambutmu kala letih mendera. Aku bukanlah seorang yang pandai bicara, aku bahkan lebih tepatnya seorang yang payah, yang menentukan sikap sendiri pun tak mampu. Tiba saat biru berucap, maka aku tidak akan pernah mendorongmu dengan kata-kata penuh api, tapi akan ku berikan salju agar hatimu yang terluka berhenti menangis. Aku memperhatikanmu dengan seksama, dari wangsa yang mungkin tak kau kenali. Aku berusaha yang terbaik. Aku mengusahakan agar Bahagia, berpihak pada mu. Karena Senyumanmu, isyaratkan kedamaian jiwaku. Aku menangis hanya untuk diri sendiri, meski kadang kau lihat aku menangis, tapi sebenarnya aku lebih sakit dari tampaknya. Saat kau berbicara, berdoa, meratap, termenung, wajahmu ku ukir baik-baik dalam otak. Aku tak punya daya untuk menahan, jika suatu hari nanti, kita memilih jalan lain-lain. Memulai semua kisah dengan orang-orang baru. Aku naif. Aku ingin kita bisa begini terus sampai semua selesai. Aku ingin bisa terus memelukmu. Untuk menulis ini pun, aku lemah guna lisankan padamu. Aku pernah marah, begitu marah padamu. Tapi jika ingat, berapa banyak kisah yang kita bagi bersama, masalah yang kita pikul bersama, sampai tiba di titik ini, amarahku menguap begitu saja, dihisap fajar menyingsing. Di kala kau panggil aku si tak punya hati, sebenarnya aku hanya menahan diriku. Untuk tidak terlalu membiarkanmu menguasaiku, CINTA, jadi ketika waktu terhenti, aku tidak akan berat melepas memori ini ...


Monday, June 27, 2011

Something


disini,
penantian adalah perasaan tak beraga.
sepi sendiri berlayar arungi mimpi,
arah mata angin pudar ditiup mendung
mengapung jauh di tengah samudera tak berujung
mencari Keabadian.
kata orang,
semakin kau tenggelam dan jauh menyentuh dasar laut
akan kau temui cahaya
ujung dari sebuah perjalanan.
tapi untuk menuju ke sana
aku meragu.
bukan meragu Cintamu,
bukan.
hanya keterbatasanku
dari sesuatu yang masih ku pegang erat, meski
dia terkadang melayang dan kembali sesuka hati..

Wednesday, July 6, 2011

Dreaming


Meskipun banyak yang merintangi, banyak yang menganggap lemah,
aku takkan pernah berhenti bermimpi.
Biar tembus sampai nirwana
ku lesatkan roket-roket impianku sampai tak bisa kau capai dengan indera penglihatan
akan ku buktikan dari jurang tempatku berasal,
Aku dapat mencapai titik tertinggi.
Bahkan jauh melebihi, dari mimpi-mimpimu
cinta yang ku punya, tak sebanyak dengki yang menghantui
tapi tak pernah aku rela menyerahkan
segala perjuanganku
Untuk hanya diam di himpitan genggamanmu, hitam.
Untuk tunduk dan mengakui ketidakmampuanku
Untuk sembunyi, dari aral yang silih berganti menerjang
yang tak henti coba rubuhkan aku, matikan langkahku.
Itu bukan aku.
Kan ku tutup hari ini, dengan segala doa dari segala impian yang akan terwujud.
Aku mampu bertahan.
Aku bisa, aku percaya itu.
jadi mengapa harus menyerah dan bersedih akan segala keterbatasan ?

Monday, July 25, 2011

Bukan Untuk Siapapun


Dengarkan aku.
sebuah lirik lirih yang ku tulis
terbentuk dari confusion dan confession yang menjepit
Di kepalaku beban mulai memaksa untuk diselesaikan
Hentikan !
Buyar segala fana dari semua pengecualian
Termasuk kau !
yang selalu menari di nurani dan pikiran
Sosokmu adalah Lembah,
yang seharusnya tak pernah ku tuju
Samudera
yang seharusnya tak ku datangi muaranya
Bayang itu,
Pundak itu,
Senyum itu,
Lembut itu,
adalah sarang laba-laba yang menjeratku erat

Hingga ku putuskan nadi
agar tak ku rasa lagi
Rapuh.

 Monday, September 26, 2011

Teruntuk Thumbelina


aku tak mengenalmu.
hanya tahu dari cerita-cerita lampau
dari dia, thumbelina yang meragu
thumbelina menari di atas teratai yang kau rajut lewat kata,
harapan-harapan yang membuat thumbelina berdebar namun juga meredup dalam waktu yang sama
Thumbelina menyepi untuk menemukan jalan keluar mu di kalbunya
Thumbelina sedih karenamu.
Thumbelina terdesak atas perasaannya sendiri.
Thumbelina bersyair lirih ..

Angin bertiup menambah pilu
dengarkan gadis itu
melagukan hatinya
melodi mengalun di antara kerang-kerang laut
tapi kau tetap berlalu ..
tersenyum dan tak peduli
Thumbelina menangis.

 Friday, October 14, 2011

dari Medio Sepuluh


-di tahun ke sembilan belas



Ibu yang ada di peraduan
Garis wajahmu terlihat jelas di retina
Terekam baik di kepala
Teringat aku saat kita
duduk bersama
membuka pagi
di taman kota
satu per satu titik embun lenyap karena tawa kita


Ibunda, sering ku dengar ocehan dalam khawatirmu
tanpa henti
meski akhir dari itu, tetap saja
kau memelukku dalam tiap bisikan suci
persembahan padaNya.
Ingatan itu yang membuatku berat saat
keadaan memaksaku kembali
ke kota ini
Perjalanan rangka perjuangkan hidup kita
tuk jadi lebih baik.


Ibu,
Pagi ini kau buka pintu hariku dengan sapamu
yang biasa.
Senandung dari hujan pelangi,
menghapus sempurna sampai goresan terkecil
catatan kotor penuh coretan tinta sepi


Ibu, aku yakin kau tahu
betapa
besar aku
membiru rindu
Gelap menepi,
rinduku makin menjadi
Aku ingin bertemu..

 Saturday, October 29, 2011

:)


Langit ini adalah langit yang ku lihat
enam tahun lalu
Langit yang bersemu merah
tempat ku lihat tatanan
masa asa yang akan datang
Langit timur cakrawala
Sore,
yang ku suka.



Okt 24, 2011

untuk hari ini


jika semua ini adalah kepalsuan, buanglah.
jangan biarkan aku menari dan meluncur di atas pelangi karena senyummu.

jika ini semua adalah imajinasi, berlalulah.
jangan biarkan aku melihatmu sebagai mega atau bahkan membiarkan rasa ini membesar seluas kau mengadahkan kepala menatap langit hari ini.

jika..
kau tulus dalam merangkai langit bersamaku, lekas kita layangkan harapan ke angkasa.
jika ini bukan hanya bunga tidur, rasakan cintaku.
jika waktu bukanlah batas dari pertemuan ini, mari habiskan mereka dalam satu tarikan nafas yang tak pernah dihembuskan
jika aku bisa membuatmu bahagia, ijinkan aku meraihmu dan memelukmu, takkan terlepas, kala lara dan gembira bersambut

jika ini semua adalah permainan yang kau suka, lepaskan aku.
jika aku bukanlah cahaya yang kau cari untuk tenangkan relungmu yang sepi, biarkan aku berbalik,
lalu pergi tak kembali..

Wednesday, November 23, 2011

Bayang


Aku menyukaimu. Kau begitu indah, bersinar, berkelap-kelip di mataku. Pipiku menggembung, seperti balon-balon yang terbang tinggi jauh ke angkasa di setiap tahun Perayaan Putih, disaat kita berbicara. Pagar-pagar bambu berayun tertiup angin, lemah. Hatiku berdesir, merona, mengharap waktu berjalan lambat. Tak tak tak. Ketuk kupu-kupu dari dadaku bertahap dan berirama. Pandanganku tak terbatas, luas dan mengalun sempurna. Ku rasa Romansa mulai bergelayut, memeluk batin dan pikiran. Kemanapun pergi, kau tak beranjak menghilang dari semua yang ku lakukan. Kau membuatku bahagia. Jemariku berkisah lewat pasir pantai, membiarkan dunia tahu akan indahmu yang alami. Jangan beranjak dari tempatmu dulu, berilah aku ruang sejenak untuk mencari inspirasi lalu ijinkan aku memujimu dengan tembang kebahagiaan. Ku isi tiap bisik malamku dengan doa dan airmata, mengharap Dia selalu menjagamu ketika kita terhalang jarak ataupun ruang. Antusias matamu adalah lukisan terindah yang pernah ku miliki. Di kala waktu terhenti, pintu hatiku takkan pernah tertutup untuk cintamu. Karena tiap aku hembuskan napas, kau ada disitu. Aku dan kau akan saling mengenang cerita yang pernah kita lalui dulu, sekarang dan nantinya.

Aku mencintaimu.

 Sunday, November 20, 2011

Perasaan ini...


Aku melihatnya,
Sesuatu yang melebihi dari indah
Damai mengalun.
Subuh yang ku nanti
tak seperti pagi-pagi lain
Pagi yang benar-benar menjelang
Tangan-tangan mentari diulurkan
Takjub aku.
Ku berikan tanganku
gerbang terbuka, sejuk embun
bermain kecapi.

Di hari dimana Tuhan mengijinkanku
menemukanmu
di hari itu semi datang menggebu
Kuncup-kuncup yang mengembang, mekar
Melodi dari memori
Canon in D
kita berputar di atas mimpi-mimpi batas fajar

I do love you.

Sept-Okt 2011

pembatasan perasaan


mungkin siang ini kau hanyalah hempasan lalu di mataku, hanya sebuah suara yang tak begitu bisa ku dengar dengan jelas, hati yang tak ada niat untuk ku baca. lalu untuk apa berdiri di depanku menanti sebuah jawaban ? pergilah jiwa kosong yang penuh belenggu rindu itu.

kotak-kotak kaca ini adalah batas. batas bahwa kamu tidak berhak untuk melangkah jauh masuk ke dalamnya. aku tidak suka membiarkan pita-pita merah muda melingkari kunciran rambutku hari ini.

marilah bergembira dalam pita yang warnanya masih berbeda.. :)
aku begitu menghormatimu, menghormati hatimu, jadi aku takkan berpikir lagi untuk mengajakmu makan gulali bersama atau menari di bawah hujan. hal-hal yang aku suka. bermain.

aku takkan membuatmu terpesona, aku takkan membuatmu bahagia karena aku membiarkan semu di wajahmu melebar.

aku akan merangkulmu, seperti tawa kita, di bawah payung yang sama,
teman. ;)

on Tuesday, November 29, 2011