August 08, 2012

Sindrom Kupu-Kupu







Memang kamu bukan sebaik ekspektasi akan sosok yang ku idam-idamkan,


tapi kehadiranmu melengkapi kebahagiaanku yang kadang pergi


tergantung kemana angin menuntun emosional menapak jalan.


Kamu mengisi waktuku dengan semu dan kulum senyum malu akibat ucapan atau tingkahmu


yang tak terkira.






Cukup aku saja yang tahu


apa rasanya tidur tanpa bisa menutup mata


Lelah, tapi tak bisa berhenti berpikir


Obrak abrik isi pikiran


terdalam


sampai panas dahi


mengalahkan sisi-sisi kulkas tempo dulu.






Biarkan aku saja yang mengerti,


bahwa mengajakmu bicara hal tak penting itu hanyalah kamuflase agar bisa sedikit lebih lama


menikmati sorot cokelat muda dari matamu yang tak pernah bisa menatapku lama.


Menggambar wajahmu di antara populasi kejora


Absurd yang menggembirakan.






Juni 2012

No comments:

Post a Comment