February 26, 2016

Langit Malam

Terkadang dalam beberapa kali kesempatan aku mencoba membuka suara
kiranya angin menghembuskan kata hatiku
Jauh membumbung tinggi ke angkasa.

Beku tak berkutik hanya mampu
menulis dan melukismu
di udara menghadap
Rembulan
yang tak pernah bisa bulat penuh
Tiap harinya.

Layarku akan tetap terus berkembang membawaku
Entah makin jauh darimu atau hanya seperti ini,
dekat.. Meski bayangku tak ada difigura mata cokelatmu.

Setiap waktu saat aku melihatmu, lalu berputar kepalaku.

Ribuan bintang selalu berlomba bersinar bersahutan di langit malam,
namun akan tetap terasa berbeda gemerlapnya

Ketika...

Sorot fokusku selalu jatuh pada bintang yang sama.

(Maka) bertanyalah lagi pertanyaan itu,
"Aku merindu. Mungkinkah semua penyamaran benteng ini tertangkap inderamu?"

Biarkan aku jadi kejora di matamu.




February 26, 2016
Yogyakarta.

February 19, 2016

Rembulan Malam Ini

Rembulan bersinar
malu-malu di balik arakan awan yang beradu
Menuntun batinku mengirim rasa
tuk memuji.
Pernah kau ku sapa lekat,
Saat rehat sejenak
Menunggu bus yang tak kunjung datang
Waktu yang semakin larut
Perasaan campur aduk
Perpisahan yang tak terelak
Waktu yang hampir kadaluarsa di perbincangan kita akhir 2013.

Saat itu musim dingin bertransisi
Aku ingat saat kita harus menutup pintu karena embun mampu menaikkan selimut sampai ke ubun-ubun saat kita terlelap.
Pemanas air tak berguna, jadi besi yang hanya berbunyi nyaring
Hangatnya dimakan dingin
Luruh, ucap selamat tinggal.

Entahlah apa karena hormonku sedang begitu peka karena pengeluaran bulanan,
sampai harus ku tulis semacam sentimental dalam layar.
Namun aku selalu merindukanmu.
Meski takkan pernah kau baca tulisan ini,
Tanpa bisa kau pahami dengan mesin penjelajah mumpuni itu,
Ya, kadang bahasa bisa jadi pembatas untuk sebuah perasaan.
Tapi kenapa bahasa selalu menjadi mediator terbaik dalam memori rindu redam?
Oh, suatu saat kita pasti bertemu.
Mengabadikan rembulan bersama-sama.
Seperti hari itu.

19 Feb 2016.
for T n Y, people who shared moonlight during a chillin December 13 with me. I also miss you, MI team ! #404

February 14, 2016

Kembali (PART I)

Aku berhenti menulis sejenak
Rehat dari hingar bingar dunia kata.
Bukan karena lelah karena tak bisa apa-apa
namun ada kalanya aku merasa dihempas rasa yang menyegerakan aku bersuara.
Aku terlambat menyuarakannya.

Beberapa waktu ini,
hidupku menjadi sangat realistis.
Hampir tak ada imajinasi untuk sekedar memenuhi dahagaku akan tulisan.
Semu samar lema menari di kepalaku
Tanganku sudah mulai lambat menulis.
Duniaku kini tak seromantis dulu.
Usia makin membawaku pada
masalah-masalah yang memerlukan solusi dan juga bahagia yang kadang tak berarti untuk dibagi
Karena bahagia bukan karena berapa banyak yang tahu, namun berapa besar kita menghargai (dan memanfaatkan) waktu.

Aku harap kita akan punya waktu lebih jauh
Mungkin sebuah perbincangan ringan antara kau dan aku
Saat waktu kesukaanku
Kala senja berbisik dan mega yang merona.

Romantisnya Yogyakarta, 14 Februari 2016
Euphoria tulisan pertama di tahun dan tempat yang baru