August 08, 2012

Kekasihku, Tenanglah



Tak apa,

jangan takut

Aku menerimamu sebagaimana malam membiarkan bulan datang sesuka hati meski kadang hanya nampak sekejap saja dan redup cahyanya terbalut arak-arak awan.

Tak usah kecewa hanya karena kau tak bisa membahagiakanku tepat waktu.

Kau tetaplah nomer satu di hatiku, tak ada yang lain

berpijar tak kenal padam

pendarnya tembus sampai sejagat bima sakti.

Bahkan sampai semua rasi bintang di atas sana

berlomba membentuk namamu, Kasih.


Sudah, jangan bersedih lagi

Dengar,

beribu bunga mekar di sekitarku, tetaplah kau yang penuhi bayang mataku. Kau yang paling berwarna

terutama saat tertawa. Begitu mempesona.

Waktu berhenti sesaat untuk mengabadikan lembutnya pribadimu.

Pribadi kesukaanku.


Kembali cerialah, berkilau seindah kau yang biasa

yang selalu kuatkan aku dengan candu candamu, yang selalu tepiskan laraku

yang matikan amarahku

yang memberitahuku untuk berhenti sejenak kala ego memuncak di kepala


Oh, manisku..

Kau terindah, sesempurna mentari di awal musim semi.


Aku mencintaimu.



teruntuk Kau yang selalu bersedih karena merasa tak pernah sanggup membahagiakan kami. itu hanya imajinasimu. memilikimu adalah kebahagiaan terindah. jadi kekasihku, tenanglah.

No comments:

Post a Comment