December 05, 2012

Cakap


Aku ingin bisa menulis tentangku sendiri, tanpa harus khawatir perasaan orang lain, tanpa harus berpikir ratusan kali dampak buruknya ke depan, tanpa harus takut jadi olokan nantinya. Aku ingin bisa menulis tentangku secara jelas, bersuara lantang hingga pikuk sana sini, aku ingin bicara dengan caraku sendiri. Memutuskan keputusan sesuai dengan mauku. Bukan karena desakan disini, disana.. bukan ikut kemana arus membawaku pulang, bukan karena aku hanya mencari tempat untuk tertawa, aku juga ingin bisa belajar menangis, tanpa harus meminta maaf karena aku terlalu berhati-hati dan jadi lambat. Aku terus mencari bayang yang sama denganku, hanya karena aku takut terluka. Aku selalu hidup di imajinasiku. Karena takut akan kenyataan yang tak sesuai mauku. Aku selalu berjalan menunduk, karena aku takut berpapasan dengan yang ku kenal, aku tak punya suara untuk jadi aktif. Karena aku berharap bukan aku yang memulai sebuah percakapan. Terkadang aku terjebak dalam naifku, aku ingin pengertian yang sama seperti yang ku lakukan. Aku jadi seperti penuntut kesempurnaan, lalu orang-orang berpikir bahwa aku keterlaluan. Padahal aku hanya mencari yang membuat nyaman, bukan untuk permainan. Aku pikir, kelembutan itu bukan hanya milik wanita. Yang suka tersenyum duluan di pagi bukan hanya mentari, yang merekah bukan hanya bunga, yang menenangkan dan jadi bahasa bukan hanya musik. aku ingin itu kamu. Aku ingin kamu yang bisa mengusir takutku... ketakutan yang ku tahu tidak akan terjadi sekarang, tapi masih saja aku larut didalamnya. Aku asing di duniaku, aku amnesia identitasku, bahagiaku, sedihku, cintaku, semuanya. Kapan kau datang?

No comments:

Post a Comment