June 30, 2013

Malam Puisi

Aku sedang menanti malam menurunkan hujan puisi yang berkilau-kilau menimpaku dengan imajinasi bak seorang ulung pemimpi
Memberiku lentera dalam remang samar perjalanan yang ku bekukan dalam tulisan
Hujan malam puisi tampak sepi, hening tak bertuan tetesnya di awal.
Angka-angka berlari dalam waktu
Menunggu sampai gemuruh dibuka gemanya
Setengah perjalanan, semua bersorak di bawah temarang kuning menyala
Silau yang hangat seperti sebuah keluarga.
Semua nada dilepas liar merajalela berlari mengisi pojok-pojok ruang, langit-langit dan lantai-lantai
Tawa jadi gerai kecil berserakan dimana-mana, penghargaan atas karsa yang terus menerus akan tetap dikibarkan
Wujud tulus kami pada naungan dan handai taulan.
Sebuah puisi mengantar ilusiku meruak
Bayang makin gila menguyah dingin
Aku bahagia, berada di tempat awal aku melukis sebuah jalan
Perlahan
Bertemu impian.

April 7 - May 2013

No comments:

Post a Comment