June 14, 2013

Kamu

Dua belas musim bergegas berganti di rentang waktu yang sama
Gambaran aku yang mandiri.
Di musim-musim terakhir, saat musim panas hendak berakhir
Matahari tak segera menyibakkan gerahnya untuk istirahat sejenak
Aku dipinta rasa untuk jadi yang tersiksa
Disiksa malam oleh bayang-bayang
Sebuah hampa yang seharusnya tak ku pikirkan
-, Sekarang.

Jadi beku tanganku mengalirkan perintah pikiran agar aku cepat sadar
Aku menemukan diriku terjerembab dalam lamunan penuh mesra
Tentang elok yang berupa hologram di visual imajiku.


Bahasa aestetik di kepalaku berbondong-bondong mandeg
Ketika kau mempertanyakan penjabaran apa dan kenapa aku harus mengulang dan memanggilnya kembali
Tentang rasa yang pernah ada (yang dulu)
Kau katakan saat Juni menyeruak, berharap aku memekarkan rasamu
Tapi aku menolak.
Dan kini aku berharap
Bahwa kau akan tetap seperti saat Juni menyeruak,
Karena kini aku mulai
Perlahan
Aku yakini untuk
Mencintaimu dengan caraku yang bijaksana.

No comments:

Post a Comment