Maaf karena aku tak bisa menguatkanmu
via tatap muka
hanyalah kata,
perban tuk balut luka menganga
mu.
Sobat,
bertahun kita bersorak
mengangkat tinggi tangan
sama-sama
mrngukur tinggi langit
di dalam pencapaian mimpi serta tujuan
Hari ini aku lihat kau menngis sesegukan
menahan perih
yang berhambur
berebutan keluar dari mulut
ucapanmu jadi terbata..
hanya airmata yang jadi penjelas ku
tentang apayang terjadi
Beribu kalimat penguat rasanya tak mampu
tuk lenyapkan kelabu secepat mentari memecahnya
Pagi masih jauh.
tapi bukan berarti kau tetap harus terpaku pada jalan yang lemah
Bangkit, kawan!
aku disini hadir
meski tak secara langsung
membasuh tangismu
ijinkan cintakulah yang akan menuntun mentari tiba lebih cepat
agar kau kembali berpendar
sebagaimana yang ku kenal.
Aug 24 '12
No comments:
Post a Comment