Aku memulai semua dari akhir
Berusaha
Menjelajah waktu
Mencarimu dari semak ke semak yang lain
Di antara ilalang kenangan yang asing
Selalu terlihat di ufuk mata tapi tak sempat dikenali.
Aku angkat daguku
Beban terlihat memudar
Gemerlapan menguap dan lalu ditelan arakan awan putih.
Segera akan bertemu, pikirku.
Menjelang senja kau datang mencariku
Pupil matamu membesar,
Aku tak pernah bisa tahu pikirmu
Karena kau adalah sekumpulan labirin dari serpihan tak lengkap sebuah kesabaran
Masa muda hampir usai ditelan senja
Sekilas kau lenyapkan sebuah tawa dari wajahmu,
Berbalik ketika aku sibuk bicara pada punggungmu
Melihatku sejenak dalam diam lalu berkata,
"Karena kita pada awalnya adalah semu
Berbaris dalam tanya dan ragu.
Percaya menjadi jawaban di sebuah akhir abadi, indah yang tertunda. Jangan berhenti berjuang."
Lalu hanya tangis yang jadi bahasa kita, menutup sebuah senja di akhir sebuah perdebatan.
Sebuah awal yang ku percaya diberkahi Yang Kuasa.
Yk, April 13 2015.
No comments:
Post a Comment