Seandainya aku mampu kembali secepat halilintar ke kotamu
Tanpa harus celengan ini ku tunggu penuh agar isi perutnya bisa ku sobek sewaktu-waktu
Aku melawan kenyataan demi mimpiku
Aku mempertahankan inginku, sebuah idealisme yang menurut orang terlampau jadi ambisiusitas.
Aku harus kembali, entah kapan
Tapi aku akan kembali
Dan buatmu tersenyum lagi.
Januari 10, 2015
No comments:
Post a Comment