Apa aku harus menyimpan memori ini dan lekatkan lencana namamu
erat di dadaku hingga tak terlepas dianginkan hujan dan petir?
Angkasa akhir-akhir ini ramai berkunjung hiaskan dunia
Aku merangkai langit perlahan, diam-diam menulis
lewat udara yang hantarkan garis wajahmu ke orion
Mungkin sebuah waktu bahagia
sedang menunggu di balik awan..
Apakah bisa aku tepiskan rona dari wajah setiap kau bicara?
Aku suka semua hal merajuk tentangmu
Pembicaraan cair kita melayang sebagaimana tiap oksigen yang terserap
kenapa aku lebih suka saat kita tak harus bicara biasa
Ketika aku sudah jadi abstrak dan kita tak lagi bicara
Apa kau akan tetap sama mencintaiku
Atau rasamu menuntun jalanku kembali pada ingatan
Semua takkan terjadi
Masa lalu hanyalah sebuah memori.
Bernapaslah, hirup udara sebebas mungkin
Jika tenang mulai turun dari langit untuk mengikat
Sebuah kepastian
Datang padaku
Dan berbagilah ingatan bersama
Dari lembayung sampai mega
Dari gugur sampai panas
Dari major sampai minor
Dari lara yang bisa bias atau bahagia yang berbekas
Tetaplah bersama ketika perubahan mengalir deras
Mematahkan masa muda kita
Mengurung kebebasan fisik kita
Memudarkan pikiran perlahan
Saat mata hampir sayu sampai terbuka di suatu tempat nanti
Serenity, keep staying next to me.
June 2-5 2014, Yogyakarta
No comments:
Post a Comment