Aku ingin bisa menulis tentangku sendiri, tanpa harus khawatir perasaan
orang lain, tanpa harus berpikir ratusan kali dampak buruknya ke depan, tanpa
harus takut jadi olokan nantinya. Aku ingin bisa menulis tentangku secara
jelas, bersuara lantang hingga pikuk sana sini, aku ingin bicara dengan caraku
sendiri. Memutuskan keputusan sesuai dengan mauku. Bukan karena desakan disini,
disana.. bukan ikut kemana arus membawaku pulang, bukan karena aku hanya
mencari tempat untuk tertawa, aku juga ingin bisa belajar menangis, tanpa harus
meminta maaf karena aku terlalu berhati-hati dan jadi lambat. Aku terus mencari
bayang yang sama denganku, hanya karena aku takut terluka. Aku selalu hidup di imajinasiku. Karena takut akan kenyataan yang
tak sesuai mauku. Aku selalu berjalan menunduk, karena aku takut berpapasan
dengan yang ku kenal, aku tak punya suara untuk jadi aktif. Karena aku berharap
bukan aku yang memulai sebuah percakapan. Terkadang aku terjebak dalam naifku,
aku ingin pengertian yang sama seperti yang ku lakukan. Aku jadi seperti penuntut
kesempurnaan, lalu orang-orang berpikir bahwa aku keterlaluan. Padahal aku
hanya mencari yang membuat nyaman, bukan untuk permainan. Aku pikir, kelembutan
itu bukan hanya milik wanita. Yang suka tersenyum duluan di pagi bukan hanya
mentari, yang merekah bukan hanya bunga, yang menenangkan dan jadi bahasa bukan
hanya musik. aku ingin itu kamu. Aku ingin kamu yang bisa mengusir takutku... ketakutan
yang ku tahu tidak akan terjadi sekarang, tapi masih saja aku larut didalamnya.
Aku asing di duniaku, aku amnesia identitasku, bahagiaku, sedihku, cintaku, semuanya.
Kapan kau datang?
No comments:
Post a Comment